Monday, August 22, 2016

BIAYA RAMAH TAMAH FAKULTAS MENCEKIK

Sumber: google

Beberapa waktu lalu, hampir disetiap sudut ruang fakultas yang 4 jurusannya telah terakreditas A, tertempel selembar tulisan fenomenal berjudul “Lucunya Fakultas MIPA”. Tulisan tersebut membeberkan besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk acara Ramah Tamah Wisudawan. Penulisnya mungkin beranggapan biaya tersebut merupakan “lelucon” berefek duka dalam tawa. Menjelang siang, lembar pemberontakan itu dilepas oleh staf karena dianggap menodai kesucian penguasa.
Wahai para petinggi Fakultas
Ketahuilah, utang orang tua mahasiswa ketika membiayai tahapan ujian skripsi belum sempat lunas, janganlah lagi kalian tambah derita mereka dengan biaya perpisahan yang mencekik. Ramah tamah wisudawan jangan kalian jadikan dalih untuk kembali memeras.
Saya ingin bertanya mengenai “uang hibah” untuk fakultas. Jika “hibah” berarti “memberi sukarela”, maka saya percaya “hibah” itu berganti definisi menjadi “suka-suka fakultas”. Mana ada yang sukarela memberi uangnya 100.000? biaya hibah kok ditentukan. Kalau begini bukan sukalera lagi namanya, melainkan terpaksarela. Kejadian ini menegaskan, uang SPP tidak tergunakan dengan baik.
Saya tidak habis pikir, fakultas tercinta – dimana hampir setiap dosennya memiliki mobil pribadi – bak “Panti Derma” yang memerlukan donasi. 
Wahai para petinggi Fakultas
Biaya ramah tamah tetap akan dibayar karena kalian menjadikan transkip nilai sebagai alat ancaman. Ketika acara mendatang terselenggara, senyuman dari wisudawan masih dapat kalian temui. Tapi taukah kalian? bahwa senyum itu sebenarnya palsu, terpaksa dilakukan untuk menutupi kesedihan mendalam. Tapi mungkin kalian tetap tidak mau peduli, karena bagi kalian “uang” hasil mencekik wisudawan adalah hal terpenting.

Baca lainnya: MERANA MENUJU SARJANA (Stop Pungutan!)

No comments :