Tuesday, June 17, 2014

Mengguncang Hari Bumi

Hari Bumi dengan masalah Pemanasan Globalnya adalah salah satu masalah yang menjadi perhatian khusus para mahasiswa geografi di se-entaro Indonesia. Termasuk mahasiswa geografi yang berada di kampus Peradaban-Merah Maron, UNG. Bahkan, perayaan ini ibarat sudah menjadi ke-WAJIB-an.

Hari bumi adalah hari dimana masyarakat dunia berupaya untuk bersama-sama menjaga bumi dari kerusakan dan kehancurannya. Salah satu isu kerusakan bumi hasil rekayasa luar biasa menyesatkannya dan yang paling Hot adalah Isu Pemanasan Global atau bahasa tradisionalnya Global Warming.

Pemanasan Global diartikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata di atmosfir, laut dan di permukaan bumi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar CO2. Penyumbang terbesar CO2 berasal dari asap rokok dan pembakaran bahan bakar fosil Industri dan kendaraan.1 Akumulasi CO2 ini berjumlah sekitar 7 ton miliar. Jumlah yang sangat besar. Sehingga wajarlah jika manusia yang disalahkan dan manusia perlu mendapatkan pencerahan melalui kampanye kerusakan lingkungan.

Sebagai bahan perbandingan, di dalam buku Konspirasi Global Menaklukan Dunia,  sebagaimana di kutib dari Dr. Rey dan banyak ilmuan lainnya mengemukakan bahwa, memang benar, manusia menghasilkan 7 ton miliar CO2, tetapi yang kawan-kawan perlu ketahui, ternyata alam ini (menurut Dr. Rey dan banyak ilmuan lainnya) justru menghasilkan 200 ton miliar CO2. Kalaulah bumi ini memanas, menghangat, dan mendingin, itu hanyalah sebuah proses alamiah.2

Saudara-saudara, sesungguhnya kampanye lingkungan seperti hari Bumi yang dilakukan oleh badan-bandan internasional dan pemerintah bukanlah tujuan yang sebenarnya.  Ada Dana besar yang berputar dalam isu berskala global ini. Sebagian orang dalam puncuk tertinggi dunia berkonspirasi dengan organisasi-organisasi tertentu untuk memanipulasi agenda lingkungan demi kepentingan mereka.

Uang bertindak, teori dan fakta mudah dimanipulasi.

Saudara-saudara, para elit dunia yang paling berpengaruh memimpin gerakan-gerakan lingkungan serta LSM-LSM nirlaba dengan menyediakan dana besar untuk menggalang isu penyesatan manusia. Menurut laporan The Nature Conservancy biaya yang terkumpul hanya untuk kampanye lingkungan adalah sebanyak US$ 200 juta.

Saat ini, ada sekitar ribuan grup yang berjuang dengan tagline “Save The Earth”. Grup-grup lingkungan ini mendapatkan keuntungan sekitar US$ 3 Juta setiap tahunnya. Ada juga grup bernama The global Tomorrow Coalition, yang terdiri dari 110 kelompok lingkungan yang bersatu padu, setiap tahunnya juga menerima US$ 3 Juta.3

Para konspirator melalui Pion-pion Negara maju dan organisasi-organisasi dunianya kian mengajak tanpa henti kepada negara-negara berkembang untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Merekapun berhasil mendikte miliaran orang di muka bumi (termasuk mahasiswa geografi) dan para pemimpin, khususnya negara berkembang kemudian dengan senang hati mengikuti ajaran mereka. Memprihatinkan. Ini kan aneh!, masa Mereka yang makan nangkanya kita yang kena getahnya. Mereka yang ambil emasnya, kita yang kena karatnya. Mereka yang ambil keuntungan, siapa yang dirugikan...?

Marilah kita membuka mata dan cakrawala pemikiran kita, agar tidak terjebak kedalam fakta-fakta manipulasi dunia.

Saudara-saudara, mahasiswa geografi hari ini adalah orang-orang yang tanpa sadar telah terseret ke dalam sebuah konspirasi. Namun, kita bukanlah kaki-tangan para konspirator, kita hanyalah tai-tai kukunya.

1  Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi, hlm. 9.
2  Jagad A. Purbawati, Konspirasi Global Menaklukan Dunia, hlm. 310.
3  Zainur Ridwan, Konspirasi Penjarahan Kekayaan Alam Melalui Isu Pemanasan  Global, hlm. 338-339.

No comments :