Hari Bumi
dengan masalah Pemanasan Globalnya adalah salah satu masalah yang menjadi
perhatian khusus para mahasiswa geografi di se-entaro Indonesia. Termasuk
mahasiswa geografi yang berada di kampus Peradaban-Merah Maron, UNG. Bahkan,
perayaan ini ibarat sudah menjadi ke-WAJIB-an.
Hari bumi
adalah hari dimana masyarakat dunia berupaya untuk bersama-sama menjaga bumi
dari kerusakan dan kehancurannya. Salah satu isu kerusakan bumi hasil rekayasa
luar biasa menyesatkannya dan yang paling Hot adalah Isu Pemanasan Global atau
bahasa tradisionalnya Global Warming.
Pemanasan
Global diartikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata di atmosfir,
laut dan di permukaan bumi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar CO2.
Penyumbang terbesar CO2 berasal dari asap rokok dan pembakaran bahan bakar
fosil Industri dan kendaraan.1 Akumulasi CO2 ini berjumlah sekitar 7
ton miliar. Jumlah yang sangat besar. Sehingga wajarlah jika manusia yang
disalahkan dan manusia perlu mendapatkan pencerahan melalui kampanye kerusakan
lingkungan.
Sebagai bahan
perbandingan, di dalam buku Konspirasi Global Menaklukan Dunia, sebagaimana di kutib dari Dr. Rey dan banyak
ilmuan lainnya mengemukakan bahwa, memang benar, manusia menghasilkan 7 ton
miliar CO2, tetapi yang kawan-kawan perlu ketahui, ternyata alam ini (menurut
Dr. Rey dan banyak ilmuan lainnya) justru menghasilkan 200 ton miliar CO2.
Kalaulah bumi ini memanas, menghangat, dan mendingin, itu hanyalah sebuah
proses alamiah.2
Saudara-saudara,
sesungguhnya kampanye lingkungan seperti hari Bumi yang dilakukan oleh
badan-bandan internasional dan pemerintah bukanlah tujuan yang sebenarnya. Ada Dana besar yang berputar dalam isu
berskala global ini. Sebagian orang dalam puncuk tertinggi dunia berkonspirasi
dengan organisasi-organisasi tertentu untuk memanipulasi agenda lingkungan demi
kepentingan mereka.
Uang
bertindak, teori dan fakta mudah dimanipulasi.
Saudara-saudara, para elit dunia
yang paling berpengaruh memimpin gerakan-gerakan lingkungan serta LSM-LSM
nirlaba dengan menyediakan dana besar untuk menggalang isu penyesatan manusia. Menurut laporan The Nature Conservancy biaya yang terkumpul hanya untuk
kampanye lingkungan adalah sebanyak US$ 200 juta.
Saat ini, ada sekitar ribuan
grup yang berjuang dengan tagline “Save The Earth”. Grup-grup lingkungan ini
mendapatkan keuntungan sekitar US$ 3 Juta setiap tahunnya. Ada juga grup
bernama The global Tomorrow Coalition, yang terdiri dari 110 kelompok
lingkungan yang bersatu padu, setiap tahunnya juga menerima US$ 3 Juta.3
Para
konspirator melalui Pion-pion Negara maju dan organisasi-organisasi dunianya
kian mengajak tanpa henti kepada negara-negara berkembang untuk bersama-sama
menjaga lingkungan. Merekapun berhasil mendikte miliaran orang di muka bumi
(termasuk mahasiswa geografi) dan para pemimpin, khususnya negara berkembang
kemudian dengan senang hati mengikuti ajaran mereka. Memprihatinkan. Ini kan
aneh!, masa Mereka yang makan nangkanya kita yang kena getahnya. Mereka yang
ambil emasnya, kita yang kena karatnya. Mereka yang ambil keuntungan, siapa yang
dirugikan...?
Marilah kita
membuka mata dan cakrawala pemikiran kita, agar tidak terjebak kedalam
fakta-fakta manipulasi dunia.
Saudara-saudara, mahasiswa geografi hari ini
adalah orang-orang yang tanpa sadar telah terseret ke dalam sebuah konspirasi.
Namun, kita bukanlah kaki-tangan para konspirator, kita hanyalah tai-tai
kukunya.
1 Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi,
hlm. 9.
2 Jagad A. Purbawati, Konspirasi Global
Menaklukan Dunia, hlm. 310.
3 Zainur Ridwan, Konspirasi Penjarahan
Kekayaan Alam Melalui Isu Pemanasan
Global, hlm. 338-339.
No comments :
Post a Comment