Unjuk
rasa ataupun demonstrasi yang dilakukan oleh aktivis-aktivis
mahasiswa saat ini, merupakan aksi nyata dalam menjalankan fungsi
mahasiswanya sebagai agent of
change, Agent of control dan moral force.
Atas
nama penegakan keadilan, kebaikan, dan kebenaran. Aktivis mahasiswa
terdorong dan merasa terpanggil untuk melakukan suatu perlawanan
kepada ketertindasan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
betanggung jawab serta tidak berpihak kepada rakyat.
Namun,
aktivis mahasiswa hanyalah seorang manusia biasa jua yang tidak luput
dari salah dan khilaf, serta penuh dengan kekurangan, karenanya
jangan bimbang dan bingung ketika melihat aktivis tak pernah zikir
meskipun tasbih tergenggam di sela-sela jemarinya dan jangan heran
ketika ada aktivis tak pernah sujud meskipun mengenakan gamis dan
sejadah di pundaknya.
Hidup
ini begitu indah, Tuhan menciptakan putih dan hitam sebagai
pasangannya. Matahari yang panas menyegat diseimbangi dengan
kesejukan rembulan di malam hari. Wiro Sableng, Jaka Tingkir, Si Buta
dari goa hantu adalah pendekar-pendekar kebaikan, keadilan, dan
kebanaran. Mereka ada karena untuk menumpaskan kejahatan yang
merajalela.
Keseimbangan,
keteraturan, dan kewajiban harus ditunaikan. Para penyeru suara-suara
keadilan, kebaikan, dan kebenaran haruslah mencontoh kehidupan dari
seorang muadzin. Muadzin yang buruk hanyalah sekadar mengumandangkan
adzan, namun muadzin yang terbaik adalah yang mengumandangkan serta
turut berjamaah di dalam shalat. Muadzin akan selalu menjadi orang
pertama dalam shalat dan akan selalu berada pada shaf terdepan.
No comments :
Post a Comment