Saturday, October 8, 2016

MALAM MINGGUAN BERSAMA MEREKA

Duduk dari kanan Syahrir, Sofyan, Dilwan, Alif, Khaidir, Eni, Cici, dan Fitrah

Inilah beberapa Teman-temanku semenjak perkenalan itu bersemai di masa putih abu-abu. Malam ini pertemuan rindu itu berlangsung sembari menikmati hidangan serta lantunan akustik. Sementara jalanan nampak macet.

Syahrir, baju biru. Mahasiswa Farmasi UHO semester 9. Dulunya dia kuliah di Fakultas Pertanian, semester dua entah mengapa ia banting kemudi pindah jurusan. Di samping kanannya adalah Sofyan, teman sekelasnya di XII IPA 1. Sofyan, mantan siswa terbaik MAN 1 Kendari ini adalah sarjana pendidikan Geografi UNM. Sebentar lagi akan melanjutkan studi S2nya. Ikhtiar besarnya berbuah hasil, berhak menerima beasiswa LPDP.

Duduk paling jauh dari kamera. Baju lengan panjang abu-abu tua, pengenanya  adalah seorang akuntan dan teknisi Hotel Qubra Kendari. Alif namanya. Dia teman sekelasku di XII IPS 1, alumni Malang, dan katanya akan segera menikah. Di samping kanannya adalah Khaidir, rumahnya sering dijadikan tongkrongan kami. Beliau satu-satunya yang sudah jadi PNS. Kini ia berkantor di Imigrasi Bau-bau.

Sibaju merah marun sang Ibu Bendahara, Eni Sosilowati. Bekerja sebagai Staf direktorat Universitas Haluoleo (UHO). Anak IPA juga dia. Waktu sekolah dulu julukannya adalah BOS, singkatan dari Bendahara OSIS. Cewek manis di samping kanannya adalah Cici. Alumni pendidikan Fisika UHO. Sebentar lagi akan mengikuti seleksi wawancara LPDP. Semoga lulus kawan.

Baju hitam, pipi paling tembem diantara kami, duduk paling kiri ia adalah Fitrah. Ayahnya adalah guru ngajiku belasan tahun lalu, waktu saya masih SD, beliau ketika itu menjabat sebagai kepala sekolah SMA 1 Moramo. Kesibukan Fitrah sekarang banyak sekali, terutama mengurus toko dan anak-anak penghafal Quran.

129 ribu total makanan dan minuman yang harus kami bayar. Saya yang bayar semuanya di kasir, tapi pake uangnya Eni dan Pian. Hehehe, maaf sodara, kapan-kapan kita gantian bayar.

Waktu beranjak meninggal kisah. Pukul 20.00, 3 jam telah berlalu. Kami berpisah lagi, merajut cerita masing-masing.

Selaku pengangguran profesional, saya merasa terpanggil untuk mengabadikan pertemuan dalam tulisan.

No comments :