Dalam petualangan intelektual, bisakah
kita menjadikan dosen sebagai teman agar kita bebas bertanya dan
berdebat? Bisakah kita menjadikan dosen sebagai sahabat agar kita layak
mengkritik? Dapatkah dosen dijadikan orang tua agar kita bebas menerima petuahnya?
No comments :
Post a Comment