Tentunya ada harapan yang terbesit
dalam sanubari mereka, yaitu dapat menyelesaikan segala soal dan nantinya dapat
lulus di perguruan tinggi dengan jurusan sesuai dengan pilihan mereka. Bagi
yang tidak berhasil, putus asa bukanlah solusi, karena banyak di luar sana orang-orang
sukses tanpa pernah menyandang status sarjana. Seperti halnya kesuksesan cinta
yang didapatkan oleh manusia pertama bersama dengan Istrinya. Seperti halnya
Yusuf yang dapat menjadi desainer ekonomi, atau seperti Muhammad SAW. Yang
mampu menjadi Top Leader dalam Kehidupan Di Dunia ini. Tapi ini mustahil bagi
mereka yang berjuang pada hari ini, karena mereka bukan nabi. Namun tak ada
yang tak munkin bagi mereka yang berprinsip YAKUSA (Yakin Usaha Sampai).
Masih bagi yang tak lulus SBMPTN,
janganlah berkhawatir karena seleksi Lokal masih ada. Jika tidak lulus lagi,
yakinlah bahwa Tuhan meridhoi dan merencanakan kesuksesan di tempat lain. Bagi
yang lulus, jangan terlalu berbangga diri dulu, karena tidak menutup
kemungkinan akan adanya kegagalan.
Setelah masuk dalam dunia kampus
bukan berarti kita akan menjadi orang-orang hebat dengan kecerdasan mumpuni,
karena saaat ini kampus sesungguhnya hanya akan membuat kita menjadi
manusia-manusia robot, yang menjalani apa-apa yang harus dilakukan, tanpa
pernah melakukan apa-apa yang sebenarnya kita butuhkan. Dalam dunia kampus,
pengaruhnya terhadap wawasan pemikiran kita hanya 30% dan jika kita ingin
sempurnah, bergabunglah dengan organisasi-organisasi, baik yang intra
(HMPS/HMJ/SENFAK/BEM/dll) maupun yang ekstra (HmI/KAMMI/PMII/LMND/dsb).
Organisasi adalah apa yang akan
membentuk pola pikir, pola sikap, dan pola laku. Organisasi adalah wadah kita
untuk bercengkrama dengan pemikiran-pemikiran kreatif-inovatif dan
revolusioner, dan sebagai sarana meledakan potensi, serta sebagai medan juang
dimana kita sebagai pemuda bergerak untuk perubahan di Negeri Bhineka Tunggal
Ika ini.
Kita adalah pemuda yang diamanahi
Tuhan untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini. Kita adalah energi baru yang
diamanahi oleh para Pejuang Bangsa sebagai pemegang tongkat estafet perjuangan
yang harus mengawal perjalanan bangsa dan negara tercinta ini. Kita adalah
generasi harapan, generasi pembawa kobaran api semangat perjuangan demi
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Selasa, 19 Sya’ban 1435 H
17 Juni 2014 M
No comments :
Post a Comment