“Selamat, anda terdaftrar mengikuti tahap
seleksi dari PT. Unilever. Silahkan cek email anda.” Saya hanya bisa berteriak
ria dalam hati setelah membacanya. Sms itu saya terima sekitar pukul 5.30 selasa
kemarin. Samsung J1 putihku kembali berdering pukul 11.00, kali ini pesan itu
berasal dari PT. Chevron dengan bunyi tulisan serupa dengan sebelumnya. Rejeki tidak
pergi kemana. Dalam satu hari ini, namaku terdaftar sebagai calon karyawan pada
dua perusahaan. Meskipun terlebih dahulu mengikuti wawancara.
Pesan abal-abal lagi |
Siangnya, saya ke Gorontalo Moll. Di sana saya sempat bertemu Owner Panasonic. Ia dan istrinya
kukenal baik, begitupun sebaliknya. Sempat mereka tanyakan dimana kini aku kerja,
“saya masih bulan madu dengan pengangguran om,” kira-kira begitu jawabannya (sudah disensor agar terkesan halus bagi pembaca). Rejekiku melalui silaturahim belum
berasal dari pasutri 3 anak cewek itu, mereka carinya sarjana teknik sipil. Mereka
juga bilang aku lebih cocok menjadi Guru.
Setelah
wisuda, kerja menjadi kegiatan yang harus segera digeluti. Apapun pekerjaan itu
harus diterima selagi halal, meski menyimpang dari basic keilmuan. Jangan lihat
kerjanya apa, yang penting pengangguran bukan aktivitasku lagi, dan gajinya
tentu harus sesuai aturan pemerintah.
Kuperoleh setelah lima tahun, Ijazah Sarjana Pendidikan Geografi telah kuperbanyak dan telah kusebar ke Maqna Hotel dan Grand Q hotel. Jumlah itu belum termasuk dengan lamaran yang aku kirim melalui internet, sudah menembus belasan. Sayangnya, selama dua minggu ini, ijazah itu masih malu menampakkan faedahnya.
Kuperoleh setelah lima tahun, Ijazah Sarjana Pendidikan Geografi telah kuperbanyak dan telah kusebar ke Maqna Hotel dan Grand Q hotel. Jumlah itu belum termasuk dengan lamaran yang aku kirim melalui internet, sudah menembus belasan. Sayangnya, selama dua minggu ini, ijazah itu masih malu menampakkan faedahnya.
Malam
ini, lagu angka satu dan 23 judul lagu lainnya dari Chaca Handika mengantar
tidurku. Mataku mudah saja menutup, tapi gelombang otak belum mencapai frekwensi
alpha sebagai pintu menuju theta dan delta agar terlelap. 3 jam aku berusaha,
tetap saja masih terjaga. Otakku terus memikirkan tema kemerdekaan RI ke 70.
No comments :
Post a Comment