Tuesday, April 12, 2016

SETEGAR AYAHKU

Sumber: http://tokeinfo.com/

Sebagai seorang bocah yang mulai belajar. Hanya sedikit kenangan yang bisa kuingat tentang sosok kedua orang tua Ayahku. Ayahku yang telah lama menjadi yatim-piatu. Aku yang masih kecil waktu itu, tak tau bagaimana pilu hatinya sewaktu ke dua orang tuanya telah tiada.
Sejak SD, tahun 1999, hingga saat ini 2016. Aku banyak menyaksikan betapa sedihnya seseorang bila ditinggalkan Ayah, ibu, maupun saudaranya. Air mata itu kulihat membasahi pipi-pipi mereka, seolah terus mengalir tiada henti. Kesedihan yang terus memeluk hati ketika melantunkan ayat Al-Quran atau ketika lagi menyepi mengenang. Aku hanya bisa mengatakan bagi mereka yang ditinggalkan  “yang sabar kawan, yang kuat kawan.” Tapi apakah akan sekuat dan setabah mereka, jika yang tertimpa adalah Aku? Entahlah, bagaimana rasanya bila salah satu keluargaku yang masih utuh, pergi menghadap Ilahi.
Tahun 2013 silam, beberapa hari setelah Idul Fitri, sebelum Aku balik ke Gorontalo. Dalam suatu kesempatan shalat maghrib berjamaah dengan Ayahku di rumah, setelah berdoa, ketika tiba giliranku bersalaman dengan beliau,  tangan keriput yang pernah membimbingku, memegang kemudi sepeda dari desa ke desa menjajakan barang demi sesuap nasi keluarga, mengelusku ketika sakit, menggendongku tanpa keluh ketika di kelas 4 SD salah satu tulang rusukku patah, itu kucium dan teringat akan segala dosa yang telah aku lakukan. Aku yang berkumis, dengan usia 21 tahun, lantas memeluknya dan berbaring di pangkuannya. Wajah ini kusembunyikan di pinggangnya, air mata tak kuasa kubendung. Dengan penuh sesal dan suara parau, kata-kata maaf yang kupendam dengan sombong selama ini pun tumpah begitu saja seperti mengalirnya air bendungan yang tiba-tiba betonnya retak lantas hancur.
Ayahku ikut menguraikan air mata. Air mata  yang seharusnya tidak pantas untuk anaknya yang nakal dan congak ini. Lantas, kata-kata itu pun berbisik hingga ke hatiku “bapak sudah maafkan kamu nak, bahkan sebelum kamu meminta maaf.”
Sumber: http://ajus-junio.blogspot.co.id/

No comments :