Sumber: http://tokeinfo.com/
Sebagai seorang bocah yang mulai belajar. Hanya sedikit
kenangan yang bisa kuingat tentang sosok kedua orang tua Ayahku. Ayahku yang telah
lama menjadi yatim-piatu. Aku yang masih kecil waktu itu, tak tau bagaimana
pilu hatinya sewaktu ke dua orang tuanya telah tiada.
Sejak SD, tahun 1999, hingga saat ini 2016. Aku banyak
menyaksikan betapa sedihnya seseorang bila ditinggalkan Ayah, ibu, maupun
saudaranya. Air mata itu kulihat membasahi pipi-pipi mereka, seolah terus mengalir
tiada henti. Kesedihan yang terus memeluk hati ketika melantunkan ayat Al-Quran
atau ketika lagi menyepi mengenang. Aku hanya bisa mengatakan bagi mereka yang
ditinggalkan “yang sabar kawan, yang
kuat kawan.” Tapi apakah akan sekuat dan setabah mereka, jika yang tertimpa
adalah Aku? Entahlah, bagaimana rasanya bila salah satu keluargaku yang masih utuh,
pergi menghadap Ilahi.
Tahun 2013 silam, beberapa hari setelah Idul Fitri,
sebelum Aku balik ke Gorontalo. Dalam suatu kesempatan shalat maghrib berjamaah
dengan Ayahku di rumah, setelah berdoa, ketika tiba giliranku bersalaman dengan
beliau, tangan keriput yang pernah membimbingku,
memegang kemudi sepeda dari desa ke desa menjajakan barang demi sesuap nasi
keluarga, mengelusku ketika sakit, menggendongku tanpa keluh ketika di kelas 4
SD salah satu tulang rusukku patah, itu kucium dan teringat akan segala dosa yang
telah aku lakukan. Aku yang berkumis, dengan usia 21 tahun, lantas memeluknya
dan berbaring di pangkuannya. Wajah ini kusembunyikan di pinggangnya, air mata tak
kuasa kubendung. Dengan penuh sesal dan suara parau, kata-kata maaf yang
kupendam dengan sombong selama ini pun tumpah begitu saja seperti mengalirnya
air bendungan yang tiba-tiba betonnya retak lantas hancur.
Ayahku ikut menguraikan air mata. Air mata yang seharusnya tidak pantas untuk anaknya
yang nakal dan congak ini. Lantas, kata-kata itu pun berbisik hingga ke hatiku “bapak
sudah maafkan kamu nak, bahkan sebelum kamu meminta maaf.”
Sumber: http://ajus-junio.blogspot.co.id/
No comments :
Post a Comment